Kamis, 25 November 2010

Atmosfer Kampung di Cafe Avava Batam

Suasana yang lekat dengan perdesaan dan perkampungan saat ini banyak dicari masyarakat yang sudah jenuh dengan rutinitas.

Kesederhanaan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang sudah mafhum dengan sibuknya perkotaan. Suasana seperti inilah yang kemudian menginspirasi pengelola Café Avava. Rumah makan yang berlokasi di pusat Kota Batam ini sangat lekat dengan nuansa perkampungan.

Hal itu sangat jelas terlihat dari ruang makan yang berbentuk pondok atau gazebo yang terbuat dari bambu. Pengunjung bisa duduk santai di sana sembari mencicipi hidangan dan mendengarkan alunan seruling yang memperdengarkan lagu-lagu khas dari Jawa Barat.

Corporate Communication Offi cer Avava Grup International Lusi Efriani menjelaskan ide pemilik ketika mendirikan Café Avava memang berawal dari hasil jalan-jalannya ke kawasan Puncak Bogor Jawa Barat.

Di tempat itu, pemilik kafe ini sangat terkesima dengan hidangan khas Jawa Barat dan terbuai dengan alunan seruling yang dimainkan di restoran di daerah puncak tersebut.

Selanjutnya, pemilik kafe mendirikan Avava kafe di Batam juga menawarkan nuansa kampung serta hidangan khas Jawa Barat.

Dan untuk menggaet pengunjung menengah atas seperti eksekutif muda dan ekspatriat yang cukup banyak di Kota Batam, Cafe Avava tidak saja menyediakan masakan tradisional tetapi juga menyediakan makanan internasional.

Menurut Lusi, beberapa hidangan yang menjadi primadona di Cafe Avava adalah nasi goreng spesial, steak, choice of pasta, grilled dan salad, serta masakan khas China seperti kwetiau. Satu porsi nasi goreng di tempat ini sekitar 25.000 rupiah, agaknya tidak terlalu mahal karena porsinya superjumbo ditambah dengan satu potong ayam dan beberapa tusuk sate.

Rasanya, sudah pasti sangat spesial, karena dalam nasi goreng tersebut terdapat kacang polong, wortel, serta bumbu racikan yang dibuat oleh seorang koki berpengalaman di hotel berbintang Batam dan Jakarta. “Harga yang kami tawarkan cukup murah dan bisa dijangkau oleh eksekutif muda dan keluarga.

Kami memang sengaja memberi banyak bonus berupa suasana nyaman dan layanan tambahan bagi pengunjung,” katanya. Salah satu layanan tambahan yang diberikan oleh pengelola Cafe Avava adalah fasilitas hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berinternet. Lalu ada juga fasilitas permainan biliar dan karaoke.

“Fasilitas itu kami berikan secara gratis kepada pengunjung,” kata Lusi. Selain warga lokal, Cafe Avava juga sering dikunjungi oleh ekspatriat. Hidangan yang paling disukai mereka, selain nasi goreng, adalah masakan-masakan western (Barat), seperti steak, salad, dan burger.

Untuk minuman, kata Lusi, pihaknya menyajikan minuman khas yang tidak ada di restoran atau kafe lainnya, yaitu mocktail. Minuman itu seperti jus yang terdiri dari beberapa rasa sesuai dengan keinginan konsumen.

Satu porsi harganya 16.000 rupiah. Selain mocktail juga tersedia anggur atau wine yang banyak dipesan oleh para ekspatriat dari Eropa, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia. Para eksekutif muda lokal juga banyak yang memesan minuman ini.

Nuansa Kampung Cafe Avava terdiri dari dua bagian. Satu bagian berupa gedung utama yang di dalamnya tersedia meja dan kursi untuk pengunjung, dan satu lagi bangunan dengan nuansa kampung yang terdiri 16 gazebo atau pondok.

Satu pondok bisa menampung lebih dari 10 orang. Di bawah pondok atau gazebo terdapat sungai buatan yang di dalamnya terdapat ikan nila, ikan mas, dan jenis ikan lainnya. Pondok atau gazebo di Cafe Avava sangat unik karena terbuat dari bambu. Dan lampu penerangannya juga terbuat dari anyaman bambu.

Di tempat ini tersedia hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengakses Internet. Untuk membuat anak-anak betah, pengelola menyediakan fasilitas bermain dan seekor monyet peliharaan. Cafe Avava mulai dibuka pukul 11.00 dan tutup pukul 23.00.

Kafe ini bisa menampung lebih dari 200 orang. Dan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan harga spesial bisa mendaftarkan diri untuk menjadi member atau anggota karena pengelola telah menerbitkan member card.

Menurut Lusi, Cafe Avava juga sering disewa oleh masyarakat yang ingin merayakan pesta pernikahan, ulang tahun, seminar, atau workshop.

Untuk berbagai acara ini, pengelola memang menyediakan ruang untuk seminar dan pesta pernikahan secara khusus. Salah seorang pengunjung yang ditemui, Andi Muslim, mengatakan dia dan rekan rekannya sering makan malam di Cafe Avava.

Selain makan, Andi dan rekan-rekannnya juga memanfaatkan kafe itu untuk berdiskusi tentang pekerjaan dan hal lainnya. “Di sini suasana sangat nyaman dan tenang, sehingga sangat tepat bagi saya dan teman teman untuk mencari ide,” katanya.

Selain itu, kata Andi, hidangan yang disajikan juga sangat beragam dan rasanya sangat spesial, selain itu harganya cukup terjangkau.

“Makanya, selain menikmati suasana, saya juga tertarik untuk selalu datang karena hidangannya yang enak. Di sini banyak pilihan makanan yang patut dicoba,” katanya.


* koran-jakarta
Lihat juga : sushi tei, tamani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar