Disekitar sentul bogor ada sebuah warung sederhana dengan jualan yang unik, yaitu: ikan patin bakar bambu. Ikan patinnya memang dibakar di dalam buluh bambu, sehingga menghasilkan citarasa yang khas, Top markotop!
Ikan patin yang dipakai rata-rata berukuran 800 gram – dibeli dari pembudidayaan ikan patin. Artinya, memang bukan ikan patin sungai seperti yang biasa ditemukan di sekitar Palembang, Banjarmasin, atau Samarinda.
Sekalipun berasal dari ikan budidaya, tidak terjejaki aroma lumpur dalam ikan patin bakar ini. Mungkin ikannya telah melewati proses purging – yaitu menempatkannya hidup-hidup di dalam air bersih selama beberapa hari. Bumbu-bumbunya yang kuat juga membuat aroma ikan bakar ini sungguh harum. Apalagi, dalam prosesnya dibungkus daun pisang dan dibakar di dalam buluh bambu. Keduanya memang menciptakan aroma yang istimewa, seperti halnya lemang dan berbagai masakan Minahasa yang dimasak dalam bambu.
Terus terang, saya tidak berhasil menduga bumbu-bumbu apa saja yang dipakai untuk melumuri ikan segar ini sebelum dibakar di dalam bumbu. Hasilnya adalah bumbu kental berwarna kuning kecoklatan yang sungguh gurih. Beberapa citarasa yang terdeteksi adalah bawang merah dan putih, cabe, kemiri, dan sereh. Ada sekitar lima rempah lain yang tidak dapat saya tebak.
Selain ikan patin bakar bambu, sajian juara lain dari Karimata adalah ayam goreng cabe rawit, udang balado pete, dan patin goreng tauco. Semuanya cukup berbobot untuk Anda menyimpang jalan dari tol Jagorawi guna menghampiri warung ini.
Harap dicatat, rumah makan ini tutup setiap Senin. (Bondan Winarno)
Karimata
Jalan Raya Pasir Maung Cikeas Raya
Cijayanti, Sentul Selatan, Bogor
* detikfood
Tidak ada komentar:
Posting Komentar