Kamis, 25 November 2010

Mau Coba Peruntungan di Kafe Serba Strawberry?

Tidak banyak buah yang dapat mengalahkan keindahan strawberryWarna merahnya matang dan memukau. Rasanya segar. Harganya relatif mahal menyebabkan ia jadi buah elit. Tak kalah dari itu adalah legenda yang menaunginya. Konon, pada zaman Yunani Kuno, buah ini dijadikan lambang dewi cinta karena rasanya yang manis dan segar, plus keindahan bentuknya. Strawberry bahkan disebut sebagai buah cinta berkat keindahan luar dalamnya.

Maka wajar jika buah ini tak berhenti dieksplorasi menjadi tema apa saja. Termasuk dijadikan nama dan ikon kafe, seperti yang dilakukan oleh Putra Priyadi, 26. Sejak lima tahun lalu, ia mendirikan dan mengembangkan Strawberry Cafe, sebuah kafe dengan sebagian besar hidangannya serba strawberry. Tak hanya itu. Interior kafe juga didisain seperti kebun strawberry. Lalu juga disediakan ratusan jenis permainan untuk bisa menghanyutkan pengunjung sambil menikmati minuman dan makanan.

“Pokoknya, kami ingin memberikan pengalaman yang mengesankan dan unik kepada pelanggan. Sehingga dari minuman, makanan dan suasana yang mereka dapatkan, mereka akan datang lagi dan lagi,” kata Putra Priyadi kepada majalah DUIT!.

Dewasa ini Strawberry Cafe sudah ada di dua lokasi. Satu di Jalan Tanjung Duren Batat II, Jakarta Barat dan satu lagi di Jl Gandaria, Jakarta Selatan. Di kafe ini, tersedia lebih dari 80 jenis hidangan yang sebagian besar serba tempat makan dan minum. Tag line mereka, The unique cafe for nongkrong menjelaskan al itu. “Strawberry Cafe menyasar segmen keluarga dan umumnya para kaum muda yang enerjik, yang terus mencari sajian makanan yang tidak hanya lezat namun juga unik, harga terjangkau, dan dilengkapi dengan lokasi yang nyaman sebagai tempat nongkrong bareng,” kata Putra. Tidak banyak yang mengambil peran ini sehingga Putra berani berkata bahwa sampai saat ini Strawberry Cafe menjadi pemain utama di bidang cafe bersegmen anak muda dengan brand awareness yang mereka miliki. Itu terbukti dari berbagai award yang mereka dapatkan. Diantaranya termasuk dalam buku 100 restoran terbaik di Jakarta, diliput oleh televisi, turut menjadi langganan Istana Presiden dan tak kalah pentingnya, masuk dalam buku Rekor Indonesia sebagai kafe terunik.

Dewasa ini, menurut Putra, rata-rata biaya operasional mereka per bulan berkisar Rp75 juta hingga Rp100 juta untuk masing-masing kafe. Yang terbesar adalah untuk gaji karyawan dan bahan baku. Jumlah karyawan mereka saat ini masing-masing 35
orang. Putra mengelola kedua kafe, dengan dibantu supervisor dan captain. Hingga sekarang, Putra mengatakan telah menanamkan investasi tak kurang dari Rp1 miliar. Yang terbesar adalah untuk sewa tempat. Kafe pertama mereka, menurut
Putra, mencapai break event point operasional dalam tempo satu tahun. “Itu sebabnya tak sampai satu tahun tempatnya
kita perluas,” kata Puji.

Salah satu kunci keberhasilan Strawberry Cafe menancapkan brand awarness-nya adalah tiada henti berkreasi dalam menu. Jika pada awalnya menu mereka hanya berkisar pada jus strawberry, dalam perjalanannya strawberry mereka eksplorasi sedemikian rupa sehingga tak henti-hentinya muncul kreasi baru. Kreasi baru ini disosialisasikan melalui pemunculan di berbagai publikasi dan juga dengan menyelenggarakan berbagai even. Pesta ulang tahun, lighting show, fashion show, kembang api adalah beberapa even perlengkap yang bisa diselenggarakan di kafe ini.

Menawarkan Peluang Kemitraan

Mulai tahun 2009, Strawberry Cafe meluncurkan program kerjasama kemitraan semi waralaba. Kepada para investor, Strawberry Cafe menawarkan peluang mengoperasikan resto dengan merek dan sistem bisnis Strawberry Cafe. Semua kelengkapan kafe disediakan oleh Strawberry Cafe sebagai franchisor termasuk pelatihan dan penyediaan game, yang menjadi salah satu keunikannya. Juga ketersediaan pasok bahan baku dijamin.

Tahun ini, menurut Putra, pihaknya mencari mitra untuk kawasan Jakarta seperti Karawaci, Serpong, Kelapa Gading serta kota besar di Jawa seperti di Bandung, Surabaya dan Semarang. Baru pada tahun 2010 mereka berekspansi ke luar Jawa seperti Medan, Bali, Pekan Baru, Balikpapan dan Makassar.


Lokasi yang cocok untuk Strawberry Cafe menurut Putra adalah lokasi yang strategis, dekat dengan keramaian, ditamakan dekat dengan kampus kelas menengah atas atau lokasi nongkrong anak muda. Dengan paket kemitraan berkisar Rp1,1 miliar (bersifat fleksibel) dalam simulasi perhitungan oleh konsultan bisnis mereka, diperkirakan mitra dapat memetik kembali modal lebih kurang dalam 1 tahun 7 bulan.


* majalahduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar